this is what I found in face book
Monday, September 26, 2011
Saturday, September 24, 2011
Friday, September 23, 2011
Tiga Burung kecil
Tiga Burung Kecil
Tiga burung kecil, seperti setiap pagi dan seperti pagi pagi
yang lain tiga burung kecil terbangun dipagi hari, dimana warna gelapnya malam
belum memudar, hari ini adalah hari minggu. tiga burung kecil, seperti biasa
mereka berlatih berkicau dan belajar untuk terbang, tiba burung kecil, hari ini
sang pelatih bangun kesiang tidak
seperti hari hari sebelumnya, tiga burung kecil dengan setia mereka menunggu
kedatangan si pelatih dengan sabar, sembari menatap dibalik rumbai-rumbai
dedaunan rumah pelatih, tiga burung kecil, akhirnya pelatih itu pun tiba dengan
wajah yang masih mengantuk, dengan jalannya agak lambat gontai menghampiri,
tiga burung kecil, hari ini mereka sangat riang berlatih berkicau dan
mengkerpak – kerpakan sayap – sayapnya yang mungil untuk belajar terbang, tiga
burung kecil, dan sore itu pun berlalu seperti biasa, tiga burung kecil,
sekarang sudah pandai berkicau dan mulai lincah memainkan sayapnya, tiga burung
kecil mereka mempunyai sifat yang berbeda, tiga burung kecil yang pertama
adalah burung yang sangat percaya diri, tidak takut pada semua tantangan, dia
paling penerima nasihat yang baik walau tidak satu nasihat pun pernah ia jalan,
yang hanya berlalu begitu saja, tiga burung kecil yang kedua adalah burung yang
mempunyai ego yang cukup tinggi, keras kepala dan selalu mencari sebuah
pengakuan dia antara yang lain, tiga burung kecil yang ketiga adalah burung
pengandai yang selalu ingin terbang lebih tinggi dan tinggi lagi, ketempat para
burung dewasa terbang, suatu hari tiga burung kecil meminta ijin kepada
pelatihnya untuk terbang ke dunia bebas, karena setiap burung berhak untuk
terbang ke dunia bebas, tiga burung kecil yang pertama “ pelatih, aku ingin
terbang ke barat katanya disana banyak terdapat makanan yang melimpah, juga banyak
tempat untuk berlindung “ dan pelatih pun menjawab “ jangan engkau pergi ke
barat karena disana, tempatnya sangat gersang, banyak sekali rintangan yang
tidak pernah kamu bayangkan “ tiga burung kecil yang pertama pun menjawab “ iya
pelatih aku tidak akan pergi ke barat “ dengan wajah mengangguk, ke esokan
harinya, sang pelatih mendapati tempat para burung kecil bernaung, hanya
tersisa dua burung kecil, tak lama waktu berlalu sang pelatih mendapat kabar
bahwa tiga burung kecil yang pertama telah tiada karena ia tidak dapat bertahan
di barat dan di jadikan mangsa, tiga burung kecil yang kedua “ pelatih aku
ingin terbang ke timur, katanya disana banyak orang memberi makan kepada para
burung, tempatnya bersih, pastinya semua pasti berjalan mulus, menurutku “ sang
pelatih pun menjawab “jangan engkau pergi ketimur disana sangat kotor, tak
jarang orang memakimu untuk mengusirmu jauh – jauh dari tempat mereka “ tiga
burung kecil yang kedua hanya terdiam dan menganguk mengiyakan “ di esokan
harinya sang pelatih mendapati hanya tersisa tiga burung kecil yang terakhir,
tak selang berapa lama waktu berlalu sang pelatih mendapat kabar tentang tiba
burung kecil yang kedua kabarnya dia terdampar di sebuah tempat pembuangan
sampah, dengan kedua sayapnya yang patah, dengan warna bulunya yang sudah tidak
seindah dulu lagi, dia pun malu untuk kembali, hingga suatu hari timbunan
sampah menimpa dan mengubur dirinya, sang pelatih sedih karena mendapati tiga
burung kecil terakhirnya, pelatih sedih karena tiga burung kecil yang dua tidak
pernah menuruti nasihatnya, kedua dari tiga burung kecil mereka masih terlalu
muda dan mereka berfikir mereka telah mengerti segalanya, mereka hanya
mendengar apa kata hati mereka, mereka hanya mendengar apa kata orang, mereka
hanya melihat sebatas kelopak matanya yang kecil, “ seandainya mereka mau
mendengarku mereka pasti akan menjadi burung yang cantik – cantik, dengan sayap
– sayap yang indah “ berbisik lirih pelatih dalam lubuk hatinya yang dalam “
hanya saja kalau mereka mau mendengarkan aku, dan tidak mendengarkan ego mereka
“ dan tinggal tiga burung kecil yang terakhir “ apakah engkau masih mau
mendengar nasihatku burung kecil ku yang terakhir “
Tuesday, September 20, 2011
Subscribe to:
Posts (Atom)